Berbeda dengan artikel-artikel yang sudah banyak beredar diberbagai media, saya akan mencoba menguraikannya lebih detail.
Extra Fooding (Makanan Tambahan)
Seperti halnya banyak artikel yang menjelaskan tentang pemberian Extra Fooding (EF) terhadap burung mungil ini, saya akan mencoba sedikit menjelaskannya berdasarkan pengalaman pribadi saya tentang pemberian EF atau yang biasa disebut sebagai makanan tambahan burung pleci.
Ada beberapa jenis EF yang memiliki manfaat berbeda-beda terhadap burung pleci. Berikut penjelasannya :
1. Ulat Hongkong
Ulat Hongkong (UH) bersifat panas terhadap tubuh Pleci. Ini dapat dimanfaatkan dan sangat efektif sebagai pendongkrak birahi dimana dapat mengubah sifat pleci dari burung koloni menjadi burung fighter yang mudah terprovokasi untuk berkicau ketika mendengar pleci lain berkicau.
Berikut adalah porsi UH yang saya berikan untuk momongan saya berdasarkan pengalaman..
#Musim Panas. Pada musim panas, pleci cenderung agresif dan lincah. Oleh karena itu saya tidak memberikan UH pada musim ini, itu dikarenakan suhu tubuh dan tingkat birahinya dirasa sudah cukup dan apabila diberikan UH ditakutkan momongan saya akan Over Birahi (OB) atau menjadi sangat agresif dimana pleci saya akan terbang membabibuta (menjadi liar) dan menabrak-nabrak jeruji sangkar. Tentunya itu akan melukai dirinya sendiri.
#Musim Dingin. Pada musim ini pleci cenderung banyak berdiam diri sambil mengembangkan bulunya, itu bertujuan untuk menghangatkan diri. Oleh karena itu pada musim ini saya memberikan UH secara bertahap (satu per satu) hingga suhu tubuh dan tingkat birahinya dirasa cukup stabil sebagai penghangat tubuh dimusim dingin. yang perlu diingat adalah pemberiannya satu per satu. Dalam arti apabila 1ekor atau 2ekor UH dirasa sudah cukup maka tidak perlu ditambah lagi. Ini dimaksudkan agar suhu tubuh pleci saya tetap terjaga kestabilannya sehingga tetap lincah, tidak mengembangkan bulu-bulunya karena kedinginan ataupun terlalu agresif (Over Birahi / OB).
#Pleci banyak diam atau pasif. Sama halnya dengan musim dingin. Pemberiannya dilakukan satu per satu (bertahap) hingga dirasa suhu tubuh dan tingkat birahinya sudah berada pada level yang tepat. Sehingga pleci saya tetap bergerak lincah namun tetap stabil dan tidak OB.
Pemberian UH ini sebaiknya dilakukan seminimal mungkin untuk mencapai kestabilan suhu tubuh dan tingkat birahi pleci. Jangan berlebihan, dikarenakan dapat mengakibatkan pleci menjadi mabung berkepanjangan dan akan mempengaruhi kesehatan pleci kita.
Sebisa mungkin berikan UH yang baru berganti kulit (UH warna putih), dikarenakan teksturnya yang lebih lunak sehingga mudah dicerna oleh momongan kita.
Jadi menurut saya pribadi yang dimaksud dengan pemberian UH secara konsisten adalah berorientasi dan memperhatikan pada porsi, kebutuhan dan keadaan lingkungannya. Tidak berorientasi pada harian, akan salah kaprah, contohnya adalah
-Pemberian UH tiap hari 3ekor
-Pemberian UH tiap pagi 2ekor, sore 3 ekor. dan lain sebagainya.
Kesalahannya adalah pada hal itu berorientas pada jumlah UHnya, tidak mempedulikan bagaimana kondisi momongan dan lingkungannya.
2. Jangkrik
Jangkrik ini bersifat netral. Tidak ada pengaruh terhadap suhu tubuh dan tingkat birahi pada pleci. Namun dapat dimanfaatkan untuk memberikan rasa kenyang, dapat diberikan dalam jumlah besar bahkan hingga pleci kita sudah tidak mau memakannya lagi.
Yang terpenting adalah berikan jangkrik hanya pada bagian isi perutnya saja, dikarenakan teksturnya yang sangat lunak dan agak lendir sehingga mudah dicerna.
Jangan berikan dalam bentuk bulat, kepala dan kaki jangkrik yang keras dan tajam akan melukai sistem pencernaan momongan kita.
Pada dasarnya adalah ada alasan dan tujuan disetiap tindakan yang akan kita lakukan terhadap Pleci kita. Tidak semata-mata melakukannya tanpa ada alasan dan tujuan tertentu.
Sekilas Penjelasan ini berdasarkan pengalaman saya. Semoga bermanfaat.
Salam Ngalas Tanpa Batas, Ngeroll Tanpa Kontrol !!!
